TEMPO.CO, Jakarta - Dengan nada mantap Yohannes Nangoi memastikan ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2021 bakal tetap digelar pada 11-21 November 2021. Apalagi pameran tahunan industri otomotif ini sudah sempat diundur dari 11-21 September akibat perpanjangan PPKM Level 4.
Nangoi menyebutkan, hajatan ini sekaligus menunjukkan totalitas upaya kalangan industri menggenjot kembali pasar di dalam negeri. Akan ada sejumlah mobil baru, termasuk di antaranya mobil berbasis listrik yang digadang-gadang bakal jadi primadona pameran.
Ia pun menegaskan bahwa penyelenggaraan pameran di tengah pandemi ini akan tetap memprioritaskan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, GIIAS tahun ini akan diterapkan protokol kesehatan yang ketat. Pengunjung akan diminta menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19 dan jumlah pengunjung pun akan dikurangi sebesar 50 persen.
Harapannya tetap tinggi agar pasar otomotif bisa membaik dan tak lagi terpuruk seperti tahun 2020 lalu, saat pandemi Covid-19 pertama kali merebak di Tanah Air. Kala itu, penjualan mobil paling banter hanya mencapai total 500 ribu unit.
"Penjualan kendaraan kita pada 2020 kembali ke era 20 tahun lalu, penjualan kita hanya 500 ribu. Itu pun tertolong Januari-Maret sebelum pandemi. Selebihnya hancur,” tuturnya dalam webinar, Kamis, 19 Agustus 2021. Padalah sebelumnya, di tahun 2015 dan 2016, penjualan mobil bisa menembus 1,2 juta unit.
Jebloknya penjualan itu tak lepas dari penurunan daya beli masyarakat seiring dengan melorotnya kinerja sejumlah industri. Nangoi mengatakan pengusaha khawatir kondisi ini menyebabkan industri otomotif di dalam negeri kolaps.
Pemulihan dunia usaha pun diharapkan bisa terwujud seiring program vaksinasi massal yang tengah digenjot agar pandemi segera bertransformasi menjadi endemi. Tapi penanganan terhadap wabah dan sektor-sektor yang terdampak akibat krisis ini, menurut dia, membutuhkan keseriusan pemerintah.
“Kalau pandemi belum bisa jelas nasibnya tahun depan, kita akan kesulitan menjawab bagaimana keberlangsungan industri otomotif,” ujar Nangoi.